publiklampung.com -- Sejumlah massa di Lampung menggelar aksi unjuk rasa sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Aksi ini digelar di pusat kota dengan dihadiri berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa dan organisasi sipil.
Meski jumlah massa cukup besar, jalannya aksi berlangsung damai tanpa ada insiden berarti. Peserta demonstrasi memilih menyampaikan pendapat dengan tertib melalui orasi, spanduk, dan poster yang berisi penolakan terhadap kebijakan yang dianggap merugikan rakyat.
Koordinator aksi menyatakan bahwa kebijakan DPR yang dipersoalkan dinilai tidak berpihak kepada masyarakat kecil. Oleh sebab itu, mereka menuntut adanya pembatalan kebijakan serta mendesak pemerintah agar lebih mendengar aspirasi rakyat.
Pihak kepolisian yang mengamankan jalannya aksi mengapresiasi sikap massa yang menjaga ketertiban. Ratusan personel diterjunkan untuk mengawal demonstrasi, memastikan jalannya aksi tetap kondusif tanpa gangguan lalu lintas maupun potensi kericuhan.
Selain orasi, massa juga melakukan doa bersama sebagai simbol perjuangan damai. Hal ini menjadi pesan bahwa aksi yang digelar bukan untuk membuat kerusuhan, melainkan murni menyuarakan aspirasi rakyat.
Perwakilan demonstran sempat menyampaikan aspirasi langsung kepada pihak DPRD setempat. Mereka berharap suara masyarakat Lampung dapat diteruskan ke pemerintah pusat agar kebijakan yang dinilai bermasalah bisa ditinjau ulang.
Secara keseluruhan, aksi unjuk rasa di Lampung berjalan dengan aman dan kondusif. Masyarakat berharap kedamaian dalam menyampaikan pendapat tetap terjaga, sekaligus menjadi pengingat bagi pemerintah untuk terus memperhatikan kepentingan rakyat dalam setiap kebijakan.
0 comments:
Post a Comment