publiklampung.com -- Dugaan praktik tidak terpuji mencuat di RSUD Abdul Moeloek, Lampung. Beberapa anggota DPRD menyoroti adanya laporan masyarakat yang menyebut oknum dokter di rumah sakit tersebut kerap meminta sejumlah uang kepada pasien. Hal ini menimbulkan keresahan dan menurunkan kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan di rumah sakit plat merah tersebut.
Laporan mengenai dugaan pungutan liar ini diterima DPRD melalui aduan langsung dari warga. Beberapa pasien maupun keluarganya merasa terbebani dengan permintaan uang yang dinilai tidak jelas peruntukannya. Mereka mengeluhkan bahwa kondisi ini membuat biaya pengobatan semakin berat, terutama bagi kalangan kurang mampu.
DPRD menegaskan, apabila dugaan tersebut benar adanya, maka tindakan oknum dokter itu jelas mencoreng citra tenaga medis sekaligus merusak integritas pelayanan publik. Padahal, rumah sakit seharusnya menjadi tempat masyarakat mendapatkan layanan kesehatan dengan aman, nyaman, dan profesional tanpa adanya praktik pungli.
Sejumlah anggota DPRD mendorong pihak manajemen RSUD Abdul Moeloek untuk segera melakukan investigasi internal. Pihak rumah sakit diminta bertindak tegas dengan menindaklanjuti laporan masyarakat serta memberikan sanksi apabila terbukti ada pelanggaran. Transparansi dianggap penting agar kepercayaan publik bisa dipulihkan.
Selain itu, DPRD juga mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat pengawasan terhadap tenaga medis di rumah sakit. Mekanisme kontrol yang lebih ketat diperlukan guna mencegah praktik serupa terulang kembali. Hal ini menjadi penting agar pelayanan kesehatan tetap berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Masyarakat pun berharap ada langkah nyata dalam menangani kasus ini. Mereka meminta agar laporan yang sudah disampaikan tidak diabaikan, melainkan benar-benar diusut tuntas. Bagi warga, keadilan dan kepastian hukum harus ditegakkan demi menjaga hak pasien dalam mendapatkan layanan medis yang layak.
Kasus dugaan pungutan liar oleh oknum dokter di RSUD Abdul Moeloek menjadi pengingat pentingnya integritas dalam pelayanan kesehatan. Rumah sakit sebagai fasilitas publik harus menjunjung tinggi etika dan profesionalisme agar bisa benar-benar menjadi tempat penyembuhan, bukan menambah beban bagi masyarakat.
0 comments:
Post a Comment