Mengenal KH Ahmad Hanafiah, Pahlawan Nasional yang Dijuluki Fi Sabilillah - .
RajaBackLink.com

Mengenal KH Ahmad Hanafiah, Pahlawan Nasional yang Dijuluki Fi Sabilillah



Bandar Lampung - publiklampung.com -- KH Ahmad Hanafiah diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo. Lalu bagaimana kiprah perjuangan pria asal Lampung Timur tersebut.

"Sepengetahuan saya dari cerita ayah saya, kakek merupakan tokoh NU dan memiliki sebutan Fi Sabilillah (jalan Allah)," kata Thohir, Rabu (8/11/2023).

Ahmad Hanafiah juga disebut sebagai salah satu pendiri IAIN Raden Intan Lampung (sekarang UIN Lampung). Tak heran bila Ahmad Hanafiah memiliki berbagai karya tulis, yang kini disimpan di rumah keluarga.

"Beliau itu seorang ulama, beliau seorang birokrasi, dan beliau ada karya juga seperti kitab-kitab itu ada di rumah. Kemudian, benang merahnya dengan IAIN itu ada dan berdirinya fakultas syariah," jelasnya.

Hanafi berharap, dengan diberikannya gelar pahlawan nasional terhadap KH Ahmad Hanafiah bisa dijadikan contoh untuk anak muda penerus bangsa.

"Beliau dianugerahi gelar pahlawan nasional juga berarti sudah milik negara. Kami keluarga hanya keturunan biologisnya saja, kami berharap ini bisa menjadi contoh untuk kami maupun masyarakat serta muda-mudi penerus bangsa," tandasnya.

Dari hasil penelusuran berbagai sumber, KH Ahmad Hanafiah dikatakan lahir pada tahun 1905 di Sukadana, Lampung Tengah (sekarang Lampung Timur).

Dijelaskan pula bahwa beliau diakui sebagai tokoh agama/Ulama, pejuang, politisi, dan komandan perang (Pemimpin Laskar-Hizbullah) yang lebih dikenal sebutan laskar bergolok.

Beliau juga memiliki pengalaman lain di era yang berbeda seperti:

1. Pada masa penjajahan Jepang, KH Ahmad Hanafiah menjadi anggota Sa-ngi-kai Keresidenan Lampung (1943).

2. Menjadi ketua Komite Nasional Indonesia Kawedanan Sukadana pada 1945 sampai 1946.

3. Ketua Partai Masyumi dan pimpinan Hizbullah Kawedanan Sukadana, Wedana kepada daerah Kawedanan Sukadana.

4. Anggota DPR Karesidenan Lampung tahun 1946 sampai 1947.

5. Wakil Kepala dan merangkap Kepala Bagian Islam pada Kantor Jawatan Agama Keresidenan Lampung sejawa awal tahun 1947.

Puncaknya beliau gugur sebagai syuhada di medan perang dalam upaya merebut kembali kota Baturaja dari agresi Belanda pada malam menjelang 17 Agustus 1947 di Kemerung, Baturaja, Sumatera Selatan.

Editor : Anisa Bela
Reporter : Helmi Ragil
Released © publiklampung.com
Share on Google Plus

About Publik Lampung

PT.Tricitra Media Coorporate provides one stop automated solution for your Technology. Depending on the size and field of your organization, we have different products and services to meet your requirements. We provide the optimum and customized solutions made for your organization.

0 comments:

Post a Comment