Bandar Lampung - publiklampung.com -- Akibat kemarau panjang yang terjadi selama beberapa bulan terakhir menyebabkan anjloknya harga jual ternak sapi di Lampung Tengah.
Haji Arman peternak sapi di kampung Nambah Dadi, Kecamatan Terbanggi Besar mengaku terpaksa menjual sapi dengan harga murah lantaran kesulitan mencari pakan akibat kemarau,sehingga tidak bisa lagi menemukan rumput segar yang biasanya tumbuh liar di bantaran sungai maupun ladang di sekitar kampung.
" (Sapi) semakin kurus ,dari pada mati kekurangan pakan lebih baik dijual meski harga sapi sedang anjlok di pasaran,"keluh Haji Arman, Minggu,5 Oktober 2023.
Ia menyebut sapi jenis limosin,simental kondisi yang sedang hamil harga jualnya biasanya berkisar Rp16juta-Rp17 juta saat ini hanya di jual Rp12-Rp13juta/ekor, sementara untuk jenis sapi lokalan(PO) harganya jauh lebih murah .
"Harganya anjlok rata-rata turun Rp3juta sampai Rp4 juta/ekor sapi ,"ujarnya.
Seandainya kita tidak jual dengan harga murah, dipastikan akan tambah merugi sebab peternak terpaksa harus mengeluarkan tambahan biaya untuk membeli onggok singkong yang harganya sangat mahal.
Sementara Bowok pengusaha jual beli sapi wilayah Adi Jaya mengaku pada musim kemarau banyak peternak menjual dari pada membeli sapi, sehingga harga sapi anjlok, akibat mereka(peternak) kesulitan mendapatkan pakan ternak .
"Harga normal sapi siap potong sudah ditimbang perkilo bisanya Rp53 ribu,sekarang turun drastis menjadi Rp43 ribu, turun harganya sangat luar biasa akibat kemarau,"kata Bowo.
Selain faktor cuaca rendah nya harga jual sapi juga disebabkan pasokan daging daging beku dari luar negeri dan perusahaan besar sedang banjir di pasaran sehingga sapi siap potong dari lokal Lampung kalah bersaing di pasaran.
0 comments:
Post a Comment