Bandar Lampung - publiklampung.com -- Petani di Bandar Mulyo, Kecamatan Terbanggibesar, Lampung Tengah mengeluhkan aksi pencurian cabai siap panen di lahan pertaniannya. Aksi maraknya pencurian itu ditenggarai karena sedang melonjaknya harga cabai di pasaran akibat kemarau berkepanjangan.
Salah satu petani cabai, Sudiono mengatakan aksi pencurian itu telah berlangsung selama 10 hari kebelakang. Tak hanya mencuri hasil pertanian, pencuri juga menggondol pompa air yang digunakan untuk mengairi lahan pertaniannya.
"Maling itu juga menyasar pompa air milik pak RT yang digunakan untuk menyedot air dari lebung di sekitar pesawahan di wilayah Umbul Kapok," kata dia saat ditemui Lampost.co di ladang cabainya pada Selasa, 26 September 2023.
Akibat pencurian itu, petani mengaku menderita kerugian hingga puluhan jutaan rupiah. Sebab cabai yang dimaling tak sedikit, jumlahnya mencapai puluhan kuwintal cabai siap jual.
"Diperkirakan maling beraksi pada malam hari ,dan telah berhasil membawa kabur puluhan karung cabai merah siap panen," kata Sudi.
Hal yang sama disampaikan petani lainnya di Bandar Mulyo bernama Ngadimun. Lahan pertanian cabai seluas lima hektare miliknya juga turut menjadi sasatan pencurian, bahkan pencuri merusak tanamannya itu.
"Di Dusun Penengahan, di tiga lokasi berbeda, hanya satu malam mereka (pencuri) berhasil membawa kabur puluhan karung cabai merah," kata dia.
Menurut Ngadimun, saat ini harga cabai sedang tinggi di pasaran. Untuk satu kilogram cabai dijual hingga Rp30 ribu/kilo, nominal itu tergolong tinggi untuk tingkat pengepul.
"Saya jual ke pengepul perkilo 28 ribu hingga 30 ribu, lebih tinggi dari pada musim hujan lebih murah karena banyak serangan hama,"ujarnya.
0 comments:
Post a Comment