publiklampung.com -- Upaya untuk menjaga keberlangsungan budaya lokal kembali mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya melalui komitmen BRI dalam mendorong perkembangan Batik Siger. Dukungan ini tidak hanya memperkuat identitas budaya Lampung, tetapi juga membantu para perajin lokal agar dapat terus berproduksi dan meningkatkan kualitas karya mereka.
Batik Siger, yang dikenal dengan motif khas mahkota adat Lampung, menjadi salah satu warisan budaya yang memiliki nilai filosofi tinggi. Motif ini menggambarkan kebanggaan masyarakat Lampung serta mencerminkan kearifan lokal yang terus dijaga. Melihat potensi tersebut, BRI hadir memberikan pendampingan, pelatihan, dan akses permodalan bagi para pembatik.
Dukungan yang diberikan tidak hanya sebatas finansial, tetapi juga menyentuh sisi pengembangan kapasitas. Para perajin diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan desain, peningkatan kualitas produk, hingga strategi pemasaran modern. Hal ini bertujuan agar Batik Siger dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Selain membantu perajin, BRI juga berupaya membuka peluang pemasaran yang lebih luas. Salah satunya melalui pameran UMKM, marketplace digital, dan event kebudayaan. Dengan langkah ini, Batik Siger semakin dikenal oleh masyarakat luas sehingga minat terhadap produk lokal semakin meningkat. Dampak ini turut memperkuat ekonomi kreatif di daerah.
Di sisi lain, BRI menegaskan bahwa pelestarian budaya merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial (CSR) perusahaan. Dukungan terhadap Batik Siger menjadi bentuk nyata kontribusi BRI dalam menjaga kekayaan budaya bangsa sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pendekatan ini menunjukkan bahwa keberlanjutan budaya dapat sejalan dengan penguatan ekonomi.
Para perajin Batik Siger menyambut baik inisiatif ini karena memberikan kesempatan lebih besar untuk meningkatkan pendapatan dan memperluas pasar. Selain itu, generasi muda juga mulai tertarik mempelajari teknik membatik, sehingga regenerasi perajin dapat terus berlangsung dan tradisi ini tidak tergerus oleh zaman.
Dengan berbagai langkah yang dilakukan BRI, Batik Siger kini semakin berkembang dan menjadi simbol keberhasilan kolaborasi antara dunia usaha dan pelaku budaya. Pelestarian budaya tidak lagi hanya menjadi tanggung jawab masyarakat adat, tetapi juga menjadi gerakan bersama untuk menjaga identitas Lampung agar tetap hidup dan diapresiasi di masa mendatang.


0 comments:
Post a Comment