publiklampung.com -- Sebuah video yang menampilkan aparat kepolisian menyita kentongan dari sebuah pos ronda tengah ramai diperbincangkan di media sosial. Tindakan tersebut dilakukan oleh Kapolsek Banjar Agung bersama sejumlah anggotanya ketika melaksanakan patroli malam di wilayah hukumnya.
Dalam unggahan akun Instagram @undercover.id, terlihat petugas kepolisian melepaskan kentongan yang tergantung di pos ronda dan membawanya ke dalam mobil dinas untuk kemudian dibawa ke Mapolsek Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Dalam narasi video dijelaskan bahwa tindakan itu dilakukan karena saat patroli berlangsung, beberapa pos ronda ditemukan kosong tanpa kehadiran warga yang seharusnya berjaga.
Sebagai bentuk peringatan, polisi kemudian mengamankan kentongan dari pos ronda tersebut. Langkah ini dimaksudkan sebagai teguran agar masyarakat kembali aktif menjalankan sistem keamanan lingkungan atau siskamling. “Suruh ambil ke polsek. Nanti yang malam ini jadwal jaga, tapi tidak hadir, besok pagi datang ke polsek,” ujar Kapolsek Banjar Agung, AKP Irwansyah, Selasa, 4 November 2025.
Tidak hanya menyita kentongan, aparat juga mendatangi rumah sejumlah warga yang tidak hadir pada jadwal ronda mereka. Tindakan ini dilakukan guna memastikan pelaksanaan kegiatan siskamling berjalan sebagaimana mestinya. “Tadi kami mulai patroli sekitar pukul 01.00 WIB untuk memeriksa pelaksanaan ronda di Kecamatan Banjar Agung. Kami ingin memastikan kelengkapan dan keaktifan petugas jaga kampung yang bergantian setiap minggu. Setelah kami cek, ada beberapa pos kosong, jadi kami mengimbau agar kegiatan ronda dilaksanakan kembali. Jika ke depannya masih diulangi, akan ada sanksi sesuai aturan yang berlaku,” jelasnya.
AKP Irwansyah menambahkan, kegiatan siskamling memiliki peran penting dalam menjaga situasi keamanan wilayah. Ia menyebut, selama ronda malam dilakukan secara rutin, angka kejahatan di wilayah Banjar Agung dapat ditekan bahkan hingga nol kasus.
Aksi polisi yang menyita kentongan ini pun menuai beragam tanggapan dari warganet. Ada yang mengapresiasi langkah tersebut sebagai cara efektif untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong dan kepedulian warga terhadap keamanan lingkungan. Namun, tak sedikit pula yang menanggapinya dengan nada sinis.
“Warga sudah lelah bekerja, malamnya masih harus ronda juga,” tulis salah satu pengguna media sosial.
“Polisinya juga harus kena giliran ronda. Warga disuruh jaga malam, tapi dia enak tidur di rumah,” sindir warganet lainnya.

.jpg)
0 comments:
Post a Comment