publiklampung.com -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung akhirnya memberikan klarifikasi terkait kasus siswi SMP Negeri 13 yang sempat viral di media sosial. Ramainya pemberitaan tersebut membuat DPRD turun langsung menelusuri fakta sebenarnya agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, yang membidangi pendidikan, menyampaikan bahwa pihaknya telah memanggil berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, pihak sekolah, serta orang tua siswa untuk mengonfirmasi kronologi kejadian secara menyeluruh. Langkah ini dilakukan agar informasi yang beredar dapat diluruskan berdasarkan data dan fakta yang sebenarnya.
Menurut hasil klarifikasi, peristiwa yang sempat viral tersebut ternyata tidak sepenuhnya sesuai dengan informasi yang tersebar di dunia maya. Ada beberapa bagian dari video maupun narasi unggahan yang dipotong, sehingga menimbulkan persepsi keliru di tengah masyarakat. DPRD menilai penting untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat, baik siswi maupun pihak sekolah.
Dalam pertemuan tersebut, pihak sekolah juga menjelaskan kronologi dan alasan terjadinya peristiwa itu. Berdasarkan penuturan mereka, tidak ada tindakan kekerasan atau pelanggaran berat seperti yang banyak diasumsikan publik. DPRD kemudian menegaskan bahwa kasus ini sebaiknya tidak digiring ke arah yang memperkeruh suasana pendidikan di Bandar Lampung.
Selain itu, DPRD meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi di media sosial. Menurut mereka, penyebaran potongan video tanpa konteks dapat memicu kesalahpahaman dan bahkan merugikan pihak-pihak yang tidak bersalah. Oleh karena itu, DPRD mengimbau agar masyarakat menunggu hasil investigasi resmi sebelum menarik kesimpulan.
Dinas Pendidikan dan pihak sekolah sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dengan pendekatan kekeluargaan dan edukatif. Mereka juga berkomitmen memberikan pendampingan psikologis bagi siswi agar tidak mengalami tekanan setelah peristiwa tersebut menjadi sorotan publik.
DPRD Bandar Lampung menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya transparansi, komunikasi terbuka, serta kehati-hatian dalam bermedia sosial. Dengan klarifikasi ini, diharapkan publik dapat memahami duduk perkara sebenarnya tanpa terjebak pada informasi yang belum terverifikasi.


0 comments:
Post a Comment