publiklampung.com -- Polda Lampung resmi menetapkan tujuh orang sebagai tersangka dalam kasus penemuan bom molotov pada aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Lampung. Penetapan ini dilakukan setelah penyidik mengumpulkan bukti serta melakukan pemeriksaan intensif terhadap sejumlah saksi.
Menurut keterangan pihak kepolisian, para tersangka diduga memiliki peran berbeda dalam perencanaan hingga penyediaan bom molotov tersebut. Barang bukti yang diamankan pun menjadi dasar kuat penetapan status hukum mereka.
Aksi unjuk rasa yang awalnya berlangsung damai sempat diwarnai ketegangan ketika aparat menemukan sejumlah bom molotov di sekitar lokasi. Temuan ini langsung memicu pengamanan ketat guna menghindari potensi kericuhan yang lebih besar.
Kepolisian menegaskan, penetapan tersangka dilakukan setelah melalui prosedur hukum yang berlaku. Proses penyelidikan mengedepankan prinsip kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan dalam menentukan pihak yang bertanggung jawab.
Dari tujuh tersangka, beberapa di antaranya disebut berperan sebagai pembuat bom molotov, sementara lainnya bertugas menyembunyikan dan menyebarkan di lokasi demo. Polisi juga masih mendalami kemungkinan adanya aktor lain yang terlibat.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena dianggap dapat mencederai kebebasan berekspresi dan membahayakan keamanan umum. Aparat mengimbau masyarakat agar tetap menyalurkan aspirasi dengan cara yang damai dan sesuai aturan hukum.
Saat ini, para tersangka tengah menjalani proses hukum lebih lanjut. Polda Lampung memastikan akan menindak tegas siapa pun yang mencoba memanfaatkan aksi demonstrasi untuk tujuan provokatif maupun merusak ketertiban.
0 comments:
Post a Comment