Perjalanan Seorang Sarjana Dirikan Panti Asuhan dari Jual Sangkar Burung - .
RajaBackLink.com

Perjalanan Seorang Sarjana Dirikan Panti Asuhan dari Jual Sangkar Burung

Bandar Lampung - publiklampung.com -- Wili Saputra (29) yang merupakan sarjana lulusan UIN Radin Intan Lampung mampu mendirikan Ponpes karena melihat masih banyak anak-anak putus sekolah karena tidak ada orang tua (yatim/piatu) dan faktor biaya.

Perjalanan seorang sarjana di Bandar Lampung mendirikan Pondok Pesantren (Ponpes) patut di acungi jempol.Dengan modal keyakinan kepada sang pencipta, pemuda kelahiran Lampung Selatan itu mendirikan panti asuhan penghafal Al Quran As-Saminah di Jalan Sam Ratulangi, Gang Salam 4, Kelurahan Penengahan, Bandar Lampung.

Wili menceritakan awalnya mendapat beasiswa di UIN Raden Intan Lampung dan selesai pendidikan Strata 1 (S1). Kemudian melanjutkan kuliah Pasca Sarjana di UIN Raden Intan Lampung. Dalam perjalanan memutuskan tidak lanjut kuliah dan menggunakan uang tersebut untuk mendirikan panti asuhan pada 2018.

"Uang tesis saya pakai buat keperluan panti asuhan, ngontrak di Jalan Baru, Tanjungkarang Pusat, untuk anak-anak panti asuhan," kata Wili, Sabtu,15 April 2023

Untuk memenuhi kebutuhan para santri penghafal Alquran, ia berdagang sangkar burung setiap harinya. Dari keuntungan itu ia tabung dan gunakan untuk keperluan anak panti asuhan.Meski perjalanannya tidak cukup mudah, ia tetap tegar dan percaya niat baik akan dimudahkan Allah.

"Generasi muda yang berilmu juga harus disiapkan menjadi pengganti generasi tua terutama dalam melanjutkan syiar agama Islam dan penghafal Alquran," katanya.

Menurutnya, dalam mendirikan ponpes itu terjadi pada 2019 melihat adanya warga yang menjual tanah. Untuk itu, dia membuka donasi kepada masyarakat yang hendak membantunya membeli tanah seharga Rp80 juta itu."Responnya cukup besar, ada yang transfer Rp1 juta dan Rp100 ribu, macem-macem pokoknya," katanya.

Setelah empat bulan uang terkumpul dan ia membeli tanah tersebut, pembangunan Panti Asuhan pun dimulai pada 2020. Ia mendirikannya dibantu anak-anak santri sejak membuat cakar ayam dan pondasi. Pembangunan panti akhirnya selesai dikerjakan selama dua tahun.

"Ada yang bantu saya belikan semen, kerjain sendiri dibantu sama anak-anak santri. Mereka bilang kalau bantu pakai uang mereka gak ada, jadi bantu pake tenaga," katanya.

Saat ini santri di Panti Asuhan As-Saminah berjumlah 32 orang. Mereka terdiri dari anak yatim/piatu, anak fakir/miskin dan kaum dhuafa. Mereka berasal dari Bandar Lampung dan berbagai daerah terpencil di Lampung."Ada dari Lampung Timur, tiga anak-anak masih kecil saya bawa, dididik dan diajarkan paham agama serta Al Quran," katanya.

Ia menambahkan masak, cuci pakaian, antar jemput anak-anak dan lainnya dibantu keluarga besar, sahabat, dan para mahasiswa."Semuanya sukarela gak ada yang dibayar, antara jemput anak-anak nyuci dan lainnya. Dari keluarga besar saya dan alhamdulillah berjalan dengan lancar," katanya.

Editor : Anisa Bela
Reporter : Helmi Ragil
Released © publiklampung.com

Share on Google Plus

About Publik Lampung

PT.Tricitra Media Coorporate provides one stop automated solution for your Technology. Depending on the size and field of your organization, we have different products and services to meet your requirements. We provide the optimum and customized solutions made for your organization.

0 comments:

Post a Comment